WARTAPUBLIK.COM, Pangkalpinang – Tepat hari ini memasuki Ramadhan ke- 4 rumah produksi pembuatan minuman keras (miras) berjenis arak masih saja beroperasi walaupun marak diberitakan.
Tak mempan diberitakan, produksi pembuatan arak ini masih saja merajalela dan sepertinya kebal dengan hukum.
Setelah ditelusuri secara detail, penyebab aksi dari lancarnya produksi dalam pembuatan arak ini berjalan mulus dan masih beroperasi dari awal pemberitaan sampai sekarang ternyata dibalik semua ini ada peran oknum wartawan yang mengatasnamakan salah satu tim wartawan dari redaksi ini.
Oknum wartawan ini telah menjadi superhero pahlawan kesiangan, yang mana, oknum wartawan ini telah bertemu secara langsung dengan pihak pengelola arak tersebut di sebuah kafe yang ada di kota Pangkalpinang bertujuan agar pemberitaan ini tidak di lanjutkan lagi dan bersedia menghapus semua postingan berita yang sudah ditayangkan tersebut.
“Dia sudah bertemu di kafe dengan orang Candra, katanya dia tim dari media newsharian, nah mendengar ini Candra percaya dan kasih sejumlah uang ke wartawan itu, ngak tau berapa jumlah nya,” kata informan redaksi ini saat sedang berbincang, Jumat (15/3/24) sekitar pukul 09.00 wib.
Diberita sebelumnya, tiga orang terlihat sedang bergegas memindahkan jerigen dan tong plastik warna biru yang diduga berisi minuman keras (miras) jenis arak di sebuah rumah di Jalan Denpasar Kelurahan Pasir Putih Kecamatan Rangkui Kota Pangkalpinang, pada Jumat (15/3/2024) sekitar pukul 05.30 WIB.
Aksi memindahkan jerigen dan tong plastik yang diduga berisi miras jenis arak ini, buntut dari pemberitaan pada Kamis (14/3/2024).
Disebutkan bahwa aktivitas pembuatan minuman arak ditemukan di Jalan Denpasar Kelurahan Pasir Putih Kecamatan Rangkui Kota Pangkalpinang, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.
Pantauan media ini pada Rabu (13/3/2024), sebuah rumah di Kelurahan Pasir Putih ini memproduksi minuman jenis arak cukup besar.
Selain dari minuman arak yang sudah siap dipasarkan di dalam tujuh jerigen besar tersebut, terlihat juga sebuah dandang besar, yang digunakan untuk membuat arak.
Ada juga beberapa tong plastik besar warna hijau yang berisi miras jenis arak yang masih dalam proses fermentasi.
Miris memang, di tengah sebagian besar masyarakat Pangkalpinang sedang menjalankan ibadah puasa, justru ada oknum warga yang masih terus memproduksi arak di sebuah rumah di tengah pemukiman.
Meski sudah diberitakan, namun sayangnya aparat penegak hukum (APH) maupun Satpol PP Kota Pangkalpinang terkesan tidak tahu, atau membiarkan adanya aktivitas memproduksi minuman jenis arak tersebut.
Hingga Jumat (15/3/24) pagi, belum ada tindakan dari pihak kepolisian maupun Satpol PP untuk menindak tegas rumah produksi yang memproduksi minuman jenis arak.
Akibat gerak aparat hukum yang lambat tersebut, pada Jumat (15/3/24), redaksi melihat tiga orang yang salah satunya Candra yang disebut warga sekitar sebagai pemilik rumah produksi arak bergegas memindahkan jerigen, ember dan tong plastik berisikan arak.
Ketiga orang tersebut juga terlihat memindahkan dandang yang diduga sebagai wadah memasak bahan baku dan tong plastik sebagai wadah fermentasi arak ke luar dari rumah produksi arak.
Saat dikonfirmasi redaksi ini, pemilik rumah produksi arak Candra menyangkal bahwa di rumah tersebut ada aktivitas membuat arak.
“Tidak jalan lagi, boleh masuk,” ucap Candra.
Sementara itu, salah satu warga Kelurahan Pasir Putih Aldi saat ditemui awak media yang tidak jauh dari rumah produksi pembuatan arak tersebut mengaku bingung, sebab di bulan yang suci ini masih saja adanya aktivitas tersebut.
“Bingung saya jadinya, setidaknya menghargai la satu sama lain, karena ini kan orang baru mulai puasa, ini jalan hampir setiap hari bang. Kalau ndak salah punya Candra orang biasa manggilnya. Pasir putih ini banyak sih orang buat arak, cuma dialah yang aktif,” kata Aldi kepada media ini, Rabu (13/3/2024).
Aldi menyebutkan untuk memperlancarkan aksinya dalam pemasaran arak ini, dilakukan dengan berbagai cara dilakukan Candra. Ada yang dijual ke pengumpul, ada juga pelanggan yang datang langsung membeli ke rumah produksi arak milik Candra.
“Terkadang kalau lewat depan rumah pakai mobil avanza warna hitam. Ada juga pakai motor bawanya pakai jerigen bang, itu dekat daerah Pasir putih ni la bang. Semuanya ngambil ke Dia juga Bang,” tukas Aldi.
Ternyata, aktivitas pembuatan arak milik Candra ini sempat ditegur oleh masyarakat setempat, namun tak dihiraukan olehnya.
“Dulu pernah juga ditegur dari masyarakat, tetapi tidak dihiraukan. Dulu sih pernah saya lihat ditangkap, tetapi gak berapa lama keluar lagi bang. Mungkin mereka merasa punya uang,” tambah Aldi.
Selain Aldi, warga yang sama Rezi juga memberikan keterangan bahwa aktivitas tersebut sangat mengganggu masyarakat.
“Terganggu, banyak pemuda disini mabuk-mabuk dimana sekarang bulan baik di bulan puasa bang. Kalau pagi-pagi asapnya banyak, pabrik bata jauh kalau bukan lagi asap pembuatan arak itu,” tandas Rezi saat ditemui di dekat lokasi.
Penasaran dengan pengakuan Candra, awak media sempat menuju bagian belakang rumah yang diduga memproduksi arak.
Sat di lokasi media ini menemukan 1 buah dandang berukuran besar yang kuat dugaan untuk pembuatan arak tersebut bersebelahan dengan garasi mobil.
Terlihat ada 7 jerigen arak yang selesai diproduksi siap untuk dipasarkan serta beberapa tong hijau yang berisi miras berjenis arak masih dalam proses fermentasi.
Setelah mendapatkan data ini, awak media ini langsung konfirmasi ke Kasat Pol PP Kota Pangkalpinang Efran.
Namun hingga berita ini dinaikkan, Efran belum merespon konfirmasi yang disampaikan media ini melalui pesan WA, pada Jumat (15/3/2024) pagi. (Tim)