Scroll untuk baca artikel
Berita

Duta Minerba Terpukau Melihat Langsung Praktik Tambang Berkelanjutan PT Timah

455
×

Duta Minerba Terpukau Melihat Langsung Praktik Tambang Berkelanjutan PT Timah

Sebarkan artikel ini

Caption Foto : Peserta Duta Minerba Goes to Site 2025 meninjau langsung operasional Kapal Isap Produksi (KIP) PT Timah serta kegiatan reklamasi dan pemberdayaan masyarakat di Bangka.

Editor : Haryani

Wartapublik.com, Bangka — Program Duta Minerba Goes to Site 2025 memberikan pengalaman baru bagi para mahasiswa dari berbagai universitas di Indonesia. Selama tiga hari kunjungan (3–5 Desember 2025), mereka melihat langsung proses pertambangan PT Timah Tbk, mulai dari kegiatan tambang laut, pengolahan mineral, hingga pengelolaan lingkungan dan pemberdayaan masyarakat.

Didampingi Kementerian ESDM, para peserta mengawali kunjungan dengan meninjau armada Kapal Isap Produksi (KIP) PT Timah Tbk di perairan Bangka. Mereka juga mengunjungi Division Processing and Refinery PT Timah Tbk untuk melihat proses peleburan menggunakan teknologi TSL Ausmelt.

Terkesima Melihat Reklamasi dan Pemberdayaan Masyarakat

Para Duta Minerba juga meninjau langsung wilayah Kampoeng Reklamasi Air Jangkang, lokasi yang menunjukkan praktik reklamasi berkelanjutan perusahaan. Mereka melihat area pemulihan lingkungan, penanaman vegetasi, hingga perawatan satwa dilindungi sebelum dilepasliarkan.

Selain itu, para peserta mengunjungi UMKM mitra binaan PT Timah Tbk sebagai bagian dari Program Pemberdayaan Masyarakat (PPM). Mereka meninjau fasilitas produksi, alat pengemasan, hingga dukungan pembinaan usaha bagi pelaku UMKM lokal.

Gera Nathaniel Lomo, mahasiswa Teknik Geologi UPN Veteran Yogyakarta, mengaku kunjungan ke KIP menjadi pengalaman paling berkesan karena untuk pertama kalinya ia menyaksikan seluruh proses pertambangan timah secara langsung.

“Sebelum datang, saya punya pandangan seperti masyarakat awam yang menganggap tambang pasti merusak lingkungan. Setelah melihat sendiri, saya sadar PT Timah justru banyak melakukan reklamasi dan pemberdayaan masyarakat,” ujarnya.

Gera berharap masyarakat tidak buru-buru menilai negatif pertambangan tanpa melihat fakta lapangan.

Senada, Arina, mahasiswa Ilmu Administrasi Niaga Universitas Indonesia, mengungkapkan bahwa kunjungan ke Air Jangkang menjadi titik balik pemahamannya tentang pertambangan.

“Yang saya lihat, satwa-satwa dilindungi dirawat sebelum dilepasliarkan. Saya tidak pernah bayangkan sebelumnya,” katanya.

Arina juga menyoroti dukungan perusahaan terhadap UMKM.

“Aku kaget, ternyata UMKM banyak dapat fasilitas dan bantuan dari PT Timah. Ini keren banget,” ujarnya.

Program Duta Minerba Goes to Site dinilai menjadi jembatan informasi bagi generasi muda untuk mengenal praktik pertambangan yang baik dan berkelanjutan. Kesan para peserta diharapkan mampu mengedukasi publik mengenai fakta pengelolaan lingkungan dan pemberdayaan masyarakat yang dilakukan PT Timah Tbk.

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *