WARTAPUBLIK.COM, Pangkalpinang-Program Pondok Pesantren Pemali PT Timah menjadi harapan dan jembatan bagi anak-anak untuk meraih kesuksesan. Hal ini tercermin dari berbagai cerita para siswa yang mengikuti seleksi Program Pemali School Kelas Beasiswa PT Timah pada SMAN 1 Pemali Tahun Pelajaran 2025/2026.
Beasiswa pendidikan PT Timah yang telah dilaksanakan selama hampir 25 tahun ini merupakan program yang dinantikan para pelajar SMP setiap tahunnya. Tidak hanya beasiswa tetapi sistem pelatihan yang dilakukan di asrama mendorong para pelajar dipersiapkan untuk menjadi pemimpin masa depan dan berkontribusi bagi daerah dan bangsa sesuai dengan keahliannya masing-masing
Hal ini terbukti dengan sebanyak 800 lebih alumni yang telah menyelesaikan pendidikan melalui program Pemali Boarding School PT Timah telah menunjukkan kiprahnya di berbagai bidang.
Saat ini, seleksi Program Pemali Boarding School PT Timah tahun pelajaran 2025/2026 sedang berlangsung, para peserta yang telah dinyatakan lulus seleksi administrasi telah mengikuti Tes Potensi akademik, psikotes, wawancara, analisa psikologi klinis dan validasi dokumen beberapa pekan lalu. Kini mereka tinggal menunggu hasil untuk lolos ke tahap selanjutnya yang akan diumumkan pada bulan Mei.
Salah satu peserta seleksi, Ulfia Maharani siswa asal SMPN 2 Pangkalpinang menceritakan dirinya senang telah melalui rangkaian tes, namun masih menunggu hasil. Tak ingin melewatkan kesempatan ini, dirinya belajar dengan baik.
“Saya ingin melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi, dengan bersekolah di Boarding School PT Timah saya bisa mengembangkan potensi minat dan bakat saya agar bisa mencapai cita-cita,” katanya.
Ulfia berharap dirinya berhasil mendapatkan hasil yang terbaik dan bisa lolos tes sehingga bisa meyakinkan orang tuanya.
“Motivasi saya untuk mengikuti program kelas beasiswa PT Timah ini adalah saya ingin mengangkat derajat kedua orang tua saya dan ingin membahagiakan mereka dengan melihat anaknya ini sukses,” ucapnya.
Cerita yang sama juga disampaikan, Syerin Andrilia yabg mengaku bersyukur bisa lolos seleksi hingga tahap ini. Pelaksanaan tes yang dilaksanakan di lingkungan asrama membuat dirinya semakin termotivasi.
“Saya senang karena bisa mengikuti tes dan juga bisa langsung melihat lingkungan di asrama, senang juga karna bisa bertemu teman-teman yang sama-sama sedang berjuang mengikuti tes,” cerita pelajar asal SMPN 1 Parittiga ini.
Ia mempersiapkan diri dengan matang untuk mengikuti rangkaian tes seperti mengerjakan soal-soal melalui platform digital, melihat refrensi wawancara.
“Saya berharap saya bisa lulus tes ini, karena saya ingin menyenangkan orang tua saya dan meringankan beban orang tua saya. Dengan mendapatkan beasiswa ini, bisa jadi jalan agar saya bisa kuliah di masa depan, karena lingkungannya yang sangat mendukung,” ucapnya. (*)