JMSI Babel Desak dan Pertanyakan Penyidikan Lanal Terkait Pasir Timah 47 Ton

oleh -353 Dilihat

WARTAPUBLIK.COM, Pangkalpinang – Jaringan Media Siber Indonesia (JMSI) Kepulauan Bangka Belitung (Babel), mendesak Markas Pangkalan TNI AL Babel segera mengungkap keterlibatan oknum anggota diduga terlibat dalam penyelundupan 47 ton pasir timah di Muara Pangkal Balam, Kamis (30/6/2025), lalu.

Pasalnya, sudah dua minggu berlalu sejak ditangkapnya Kapal Kayu Indah Jaya muatan 25 ton pasir timah, sampai saat ini Lanal Babel belum menetapkan satu orangpun sebagai tersangka.

Danlanal Babel, Kolonel Laut (P) Ipul Saeful mengatakan, tersangka masih Daftar Pencarian Orang atau DPO.

“Tersangka kan msh DPO bang..pd saat d tangkap krewnya pd lari karena kapal kandas. Besok air pasang tinggi rencana kapalnya kita geret ke pos pangkal balam. Silahkan klo abg mau nyaksikan,”ujar Ipul Saeful, saat dikonfirmasi Grup JMSI Babel melalui WhatsAap, Jumat (13/6/2025).

Saat ditanya apakah ada oknum anggota TNI berinisial SB yang  diduga ikut bermain dalam penyelundupan pasir timah, Danlanal Babel belum menjawab.

Terpisah Sekretaris Jaringan Media Siber Indonesia (JMSI) Babel, Wahyu Kurniawan mendesak Lanal Babel dapat mengungkap sejumlah oknum terlibat dalam penyelundupan pasir timah tersebut.

“Kita berharap Danlanal bisa membongkar oknum yang bermain dalam penyelundupan pasir timah itu. Apalagi masalah ini sudah menjadi konsumsi dan buah bibir dikalangan masyarakat khusunya di warung kopi,”kata Wahyu.

Menurut Wahyu, kinerja Lanal Babel perlu dipertanyakan karena pengamanan pasir timah itu masih menjadi pertanyaan publik mengenai jumlah pasir timah di atas kapal.

“Dalam penjelasannya, Danlanal menyebutkan pasir timah itu sebanyak 25 ton,tapi informasi kita peroleh lebih dari itu. Apalagi ada temuan dilakukannya pemindahan timah dari kapal ke daratan pada jam 23.15 WIB Senin tanggal 2 Juni 2025 lalu,” jelas Sekretaris JMSI Babel ini.

Baca lagi :  Cagub Erzaldi Sambut Baik Perpres Penghapusan Piutang Macet di Sektor UMKM 

Diberitakan sebelumnya, oknum anggota TNI dan Polri diduga ikut ‘bermain’ dalam penyelundupan 47 ton pasir timah yang digagalkan TNI Angkatan Laut (AL) Bangka Belitung di Muara Pelabuhan Pangkal Balam, Jumat (30/5/2025). Keduanya berdomisili di Bangka dan anggota Polri di Banten.

“Pemodal SY, dia anggota Polisi di Banten. SB anggota TNI bertugas sebagai pengumpul atau penyedia pasir timah, AH pengurus kordinasi ke APH. Mayoritas barang (pasir timah) berasal dari AN pemilik meja goyang yang ada di Jalan Lintas Timur,”ujar Sumber Suarapos.com, Selasa (10/6/2025).

Diberitakan sebelumnya, pemilik Kapal Kayu KM Indah Jaya GT 34 berinisial RM warga Pangkalpinang. Kapal Kayu KM Indah Jaya GT 34 diduga sering digunakan untuk mengambil minyak ‘kencingan’ dari kapal Tanker.

Adapun proses penyelundupan pasir timah setelah dimuat di Kapal Kayu KM Indah Jaya GT 34 akan diangkut ke kapal induk yang telah menunggu di tengah laut, disinyalir pasir timah diangkut secara ship to ship di tengah laut.

“Pemilik barang SY Banten, pemain pasir timah Bangka – Jakarta, pemain Baby Lobster. Pemilik kapal RM tinggal di Pangkalpinang. Kapal angkut ini yang sering digunakan untuk mengambil minyak kencingan dari kapal tanker, kapal induknya menunggu di tengah laut. Jadi pasir timah diangkut secara ship to ship di tengah laut,”ujar Sumber Suarapos.com, Kamis (5/6/2025).

“Penyedia pasir timah oknum anggota berinisial SB. SB termasuk yang menyelamatkan ABK supaya kabur. Pasir timah bervariasi ada yang bagus dan jelek. Indikasi pasir timah yang jelek berasal dari salah satu meja goyang yang ada di lintas timur.  Kapal muat pasir timah di bawah jembatan emas,”jelasnya.

Danlanal Babel Kolonel Laut (P) Ipul Saeful saat dihubungi Tim media, Kamis (5/6/2025) sekitar pukul 09.12 WIB dengan tegas membantah jika pasir timah yang diamankan sebanyak 47 ton. Danlanal juga membantah ada keterlibatan oknum dalam kasus ini.

Baca lagi :  Ketua DPRD Babel Sampaikan, Pemulangan 68 Korban TPPO pada 18-19 Maret 2025

“Enggak ada kok, saya yang jaga. Informasi dari mana? Enggak ada, semuanya saya jaga itu. Kan disitu bukan saya saja (Lanal Babel..red), disitu juga ada satgas dari Mabesal (Markas Besar Angkatan Laut), jangan sampai barang ini kemana-mana atau hilang kemana-mana ditungguin di kapal dan dibongkarnya setelah sandar di Pangkal Balam,”ujar Kolonel Laut (P) Ipul Saeful.

“Enggak ada, enggak ada yu. Enggak ada, anggota saya kalau ada yang main -main saya tindak,”jelasnya.

Informasi Awal Penangkapan

Diberitakan suarapos.com sebelumnya, informasi awal mengenai penangkapan ini mulai menyebar pada Sabtu (31/5/2025) sore, mengindikasikan adanya operasi besar oleh Lanal Babel.

Sumber terpercaya mengungkapkan, “Sudah dapat kabar belum bang, ada tangkapan Kapal Kayu muatan timah oleh Lanal Babel di Muara Pangkalbalam. Timah itu rencananya akan diselundupkan ke Singapura,”ujar Sumber.

Pentauan Intensif di Lapangan

Menanggapi informasi tersebut, tim di lapangan segera bergerak untuk melakukan pemantauan. Pada Jumat malam, sekitar pukul 20.30 WIB, aktivitas mencurigakan terlihat di sekitar Pos TNI AL Pangkal Balam.

Beberapa kendaraan hilir mudik, termasuk mobil Polisi Militer Angkatan Laut (POMAL) Babel, terpantau memasuki area Posmat AL.

Dua anggota POMAL berseragam lengkap terlihat berjaga di gerbang hingga tengah malam.

Pada pukul 00.30 WIB, Komandan Pos TNI AL Pangkal Balam, Lettu Sulaiman, berhasil ditemui. Ketika dikonfirmasi mengenai penangkapan kapal bermuatan timah ini, Lettu Sulaiman menyatakan bahwa kasus tersebut masih dalam tahap penyelidikan dan pengembangan.

“Masih dalam penyelidikan, nanti kami kabari dalam satu atau dua hari,” tuturnya singkat.

Penemuan Kapal dan Perkembangan Lanjutan

Penyelidikan tidak berhenti di situ. Pada Minggu (1/6/2025) sekitar pukul 15.00 WIB, tim bergerak menuju lokasi yang dicurigai sebagai tempat kapal muatan timah itu kandas. Lokasi itu tidak  jauh dari Kapal tongkang muatan pupuk yang tenggelam beberapa waktu lalu.

Baca lagi :  TPD Ganjar Mahfud Bangka Belitung : Mengajak Masyarakat Jangan Golput dan Tidak Takut Datang ke TPS

Setelah sekitar satu jam perjalanan, sebuah kapal kayu dengan kode KM XXXX serta satu unit mobil Toyota Avanza berwarna silver dengan nomor polisi BA xxxx IV ditemukan di lokasi. Keberadaan kendaraan dan kapal ini menambah indikasi kuat adanya aktivitas ilegal yang terkoordinasi.

Hingga Senin (2/6/2025) siang, pukul 12.00 WIB, pihak berwenang masih menjaga kerahasiaan informasi detail. Saat kembali dimintai konfirmasi, Lettu Sulaiman memberikan jawaban serupa.

“Masih dalam penyelidikan dan pengembangan, nanti kami rilis atau jumpa pers,” jelasnya.

Pemindahan Barang Bukti

Selanjutnya pada, Selasa 2 Juni 2025, sekitar pukul 21.00 WIB tim media ini kembali berada di sekitaran Pos TNI AL Pangkal Balam.

Tepat pada pukul 22.30 WIB saat tim akan beranjak meninggalkan lokasi, terpantau ada pergerakan mencurigakan di belakang kantor Pos TNI AL Pangkal Balam.

Tak menunggu waktu lama tim kemudian menuju ke dermaga bongkar muat yang ada di samping Pos TNI AL Pangkal Balam.

Sekitar pukul 23.15 WIB, terlihat jelas sejumlah anggota TNI AL Babel didampingi POMAL Babel sedang sibuk memindahkan Barang Bukti (BB) pasir timah dari atas kapal kayu ke atas mobil Pick-Up warna hitam. Momen ini kemudian diabadikan dalam video berdurasi 03.24.

Hingga berita ini dipublis  Suarapos.com serta Jejaring tim JMSI masih mengupayakan konfirmasi kepada pihak – pihak terkait. (Tim- JMSI)

banner 336x280