Pemerintahan

Gubernur Hidayat Arsani:  Pembangunan SLB Negeri Kelapa Merupakan Tanggung jawab Moral dan Konstitusional Pemerintah

537
×

Gubernur Hidayat Arsani:  Pembangunan SLB Negeri Kelapa Merupakan Tanggung jawab Moral dan Konstitusional Pemerintah

Sebarkan artikel ini

WARTAPUBLIK.COM

KELAPA — Gubernur Kepulauan Bangka Belitung (Babel), Hidayat Arsani, menegaskan bahwa pembangunan Sekolah Luar Biasa (SLB) Negeri Kelapa merupakan tanggung jawab moral dan konstitusional pemerintah dalam menjamin hak pendidik semua anak, termasuk yang memiliki kebutuhan khusus.

Hal itu disampaikan Hidayat saat meletakkan batu pertama pembangunan SLB Negeri Kelapa di Kecamatan Kelapa, Kabupaten Bangka Barat, Senin (4/8/2025). Turut hadir Bupati Bangka Barat, Markus, dan Ketua DPRD Bangka Barat, Badri Syamsu.

“Pendidikan harus membebaskan, memberdayakan, dan memanusiakan manusia. Pendidikan luar biasa adalah jembatan bagi mereka yang membutuhkan perhatian dan pendekatan khusus untuk mengejar cita-cita,” ujar Hidayat.

Hidayat menekankan bahwa negara tidak boleh membiarkan ada anak yang kehilangan hak pendidikan hanya karena kondisi fisik, mental, atau latar belakang sosial. Kehadiran SLB, kata dia, bukan sekadar proyek fisik, tetapi bukti nyata kehadiran negara untuk seluruh warga tanpa terkecuali.

Sementara itu, Bupati Bangka Barat, Markus, menyebut pendirian SLB Negeri Kelapa menjawab kebutuhan masyarakat terhadap layanan pendidikan bagi anak-anak berkebutuhan khusus.

“Saat ini baru ada satu SLB negeri di Mentok. Dengan berdirinya SLB Negeri Kelapa, kami berharap pendidikan bisa menjangkau seluruh kecamatan di Bangka Barat,” ujarnya.

Markus juga menegaskan pentingnya pendidikan inklusif di semua sekolah, termasuk pelatihan guru pembimbing berkualitas. “Ini bagian dari upaya mewujudkan Bangka Barat yang berkeadilan, makmur, tangguh, dan bersahabat,” katanya.

SLB Negeri Kelapa dibangun melalui Program Revitalisasi Satuan Pendidikan Khusus dari Direktorat Jenderal Pendidikan Khusus dan Pendidikan Layanan Khusus, Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah, menggunakan dana APBN 2025 sebesar Rp6,2 miliar. Sekolah ini berdiri di atas lahan seluas 1,4 hektare, dengan total bangunan 0,9 hektare, meliputi ruang kelas, ruang keterampilan, perpustakaan, ruang kesehatan, kantin, ruang ibadah, hingga lapangan upacara. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *