Kapolda Kepulauan Bangka Belitung Irjen Pol Hendro Pandowo berbincang dengan Novi, istri almarhum Aditya Warman, di rumah duka Air Itam, Pangkalpinang, Rabu (13/8/2025).
WARTAPUBLIK.COM
PANGKALPINANG — Kapolda Kepulauan Bangka Belitung, Irjen Pol Hendro Pandowo, menunjukkan keseriusannya menangani kasus pembunuhan wartawan Okeyboz.com, Aditya Warman.Didampingi Kasubdit Jatanras Polda Babel, Kompol Faisal Fatsey, S.I.K., dan sejumlah awak media, Kapolda mendatangi kediaman almarhum di Air Itam, Pangkalpinang, Rabu (13/8/2025), meski hujan deras mengguyur.
Kunjungan dilakukan usai konferensi pers di Mapolda Babel, di mana Kapolda menegaskan komitmennya mengusut tuntas kasus yang menggemparkan publik tersebut.
Sesampainya di rumah duka, Novi, istri almarhum, menyampaikan permohonan agar kasus kematian suaminya diusut secara transparan dan menyeluruh. Ia meyakini ada pihak lain yang terlibat di balik pembunuhan itu.
“Saya mohon, Pak Kapolda, usut tuntas kasus ini. Saya yakin ada yang tidak beres. Tidak mungkin hanya karena masalah judi online dan ekonomi suami saya dibunuh seperti ini. Saya merasa ada perencanaan dan seseorang yang menyuruh mereka,” ujar Novi dengan suara bergetar.
Menanggapi hal itu, Kapolda Hendro memerintahkan Kasubdit Jatanras menindaklanjuti semua informasi dan kecurigaan yang disampaikan pihak keluarga.
“Jangan beri ampun perbuatan keji ini. Usut sampai tuntas, cari tahu siapa saja yang terlibat,” tegas Kapolda.
Kompol Faisal Fatsey menyatakan siap menelusuri lebih dalam kecurigaan keluarga korban.
“Siap, kami akan menelusuri lebih mendalam dan mengungkap hal-hal yang dirasakan janggal oleh istri almarhum,” kata Faisal.
Kapolda juga menegaskan agar hasil penyelidikan disampaikan secara transparan.
“Sampaikan hasil penyelidikan secara terang benderang kepada keluarga, agar tidak ada lagi rasa ragu dan penasaran. Kenakan pasal-pasal maksimal,” tegasnya.
Pemimpin Redaksi Okeyboz.com, Dodi Hendriyanto, yang akrab disapa Bang Doi, mengapresiasi kerja keras kepolisian yang berhasil menangkap terduga pelaku Hasan Basri alias Abas. Namun, ia berharap penyidikan tidak berhenti pada pelaku lapangan saja.
Ia mengungkapkan, sebelum peristiwa tragis, almarhum sempat bercerita didatangi sejumlah orang tak dikenal yang mengaku penambang timah dan membicarakan kasus tambang yang sedang diberitakan Okeyboz.com.
Selain itu, beberapa hari sebelum kejadian, rumah almarhum juga diduga diawasi sekelompok orang. Ia menilai pelarian pelaku yang membawa mobil korban keluar Pulau Bangka tidak mungkin dilakukan tanpa bantuan pihak lain.
“Kalau tidak dibantu seseorang, tak mungkin semulus itu mereka kabur. Hasan, sebagai penjaga kebun, saya pikir tak sepintar itu, atau ada yang mengajari,” ujarnya.
Bang Doi meminta aparat tidak mengabaikan fakta-fakta tersebut.
“Ini patut dilidik,” tegasnya.
Hingga kini, kasus ini masih dalam penyeli dikan. Publik berharap kebenaran dapat segera terungkap dan para pelaku dihukum seberat-beratnya. ( *)