Didit Srigusjaya: Penentu Harga Timah Bukan Kewenangan PT Timah Melainkan  ESDM

oleh -85 Dilihat
Caption Foto : Ketua DPRD Babel Didit Srigusjaya berikan tanggapan selesai RDP bersama  direktur  PT Timah Tbk membahas harga timah, pembayaran mitra, dan isu monopoli kolektor, Sabtu (13/09/25).

WARTAPUBLIK.COM

Pangkalpinang – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung kembali menyoroti dinamika industri pertimahan. Dalam rapat dengar pendapat (RDP) bersama manajemen PT Timah Tbk, Sabtu (13/9/2025), sejumlah isu krusial mengemuka, mulai dari mekanisme harga, keterlambatan pembayaran kepada mitra, hingga dugaan monopoli kolektor timah.

Ketua DPRD Babel, Didit Srigusjaya, menegaskan bahwa penentuan harga timah bukan kewenangan PT Timah, melainkan ditetapkan oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).

“Supaya PT Timah bisa tetap memperoleh pasokan bahan baku, kami akan mendorong pemerintah pusat untuk menaikkan harga timah,” ujar Didit.

Selain soal harga, DPRD juga menyoroti keterlambatan pembayaran kepada mitra usaha yang mencapai tiga hingga empat bulan. Pihak keuangan PT Timah menjelaskan keterlambatan tersebut dipengaruhi mekanisme administrasi, namun DPRD meminta agar proses pembayaran dapat dipercepat demi menjaga kelancaran usaha mitra.

Isu lain yang turut dibahas adalah kabar razia tambang oleh Satgas pemerintah pusat. Didit menegaskan informasi tersebut tidak benar.

“Satgas hanya bersifat pemantau, bukan melakukan razia. Jadi itu hoaks,” tegasnya.

Terkait aktivitas kolektor timah, DPRD menegaskan bahwa transaksi masih diperbolehkan sepanjang berada di wilayah izin usaha PT Timah. Didit juga mendorong perusahaan untuk memanfaatkan cadangan timah di sejumlah lokasi, termasuk di alur Jeritik, guna mendongkrak produksi.

“Kami juga berharap PT Timah memetakan wilayah IUP yang berpotensi bersinggungan dengan nelayan. Babel tidak hanya hidup dari timah, tetapi juga pariwisata dan perikanan. Keseimbangan harus dijaga,” jelas Didit.

DPRD turut menyinggung dugaan monopoli kolektor timah serta meminta PT Timah memperkuat program tanggung jawab sosial perusahaan (CSR).

“Keberadaan PT Timah harus tetap menjadi kebanggaan, tetapi juga memberikan manfaat nyata bagi masyarakat. Kami akan terus mengawal agar tidak terjadi konflik horizontal,” tambahnya.

Menanggapi hal tersebut, Direktur Utama PT Timah Tbk, Restu Widiyantoro, menyatakan komitmen perusahaan untuk meningkatkan kinerja.

“Mudah-mudahan ini bisa mempercepat upaya kami menaikkan produksi. Dengan begitu, sumbangsih PT Timah ke masyarakat Bangka Belitung dapat semakin baik,” ujarnya.

(*)

banner 336x280

No More Posts Available.

No more pages to load.