PT Timah Perkuat Hilirisasi Timah dan Kembangkan Mineral Ikutan untuk Dukung Transisi Energi

oleh -542 Dilihat
Caption Foto : Direksi PT Timah Tbk saat menjelaskan komitmen hilirisasi dan pengembangan mineral tanah jarang (REE) di Bangka Belitung .

Editor : Haryani, C.IJ,, C.PW

Wartapublik.com, Pangkalpinang – Hilirisasi timah terus menjadi strategi utama pemerintah dalam memperkuat ketahanan industri dan mendorong pertumbuhan ekonomi berkelanjutan. Sebagai produsen timah terbesar dunia, Indonesia berupaya mengoptimalkan nilai tambah komoditas ini melalui program hilirisasi.

PT Timah Tbk, sebagai perusahaan pertambangan timah milik negara, telah menjalankan hilirisasi melalui anak usahanya, PT Timah Industri, dengan mengolah tin ingot menjadi produk turunan seperti tin solder, tin solder powder, dan tin chemical yang kini menembus pasar global. Kapasitas produksinya pun terus ditingkatkan.

Langkah ini sejalan dengan visi Asta Cita Presiden Prabowo dan kebijakan pemerintah yang menargetkan pengurangan ekspor mineral mentah sekaligus peningkatan ekspor produk bernilai tambah.

Hilirisasi timah tidak hanya berfokus pada peningkatan nilai tambah, tetapi juga pengembangan logam mineral ikutan, termasuk rare earth element (REE) atau mineral tanah jarang. Komoditas ini menjadi kunci bagi industri berteknologi tinggi, seperti semikonduktor, turbin angin, kendaraan listrik, hingga peralatan pertahanan.

PT Timah Tbk saat ini tengah mengembangkan pengolahan REE melalui pembangunan Pilot Plant RE(OH) di Tanjung Ular, Kabupaten Bangka Barat.

Menteri Pendidikan Tinggi, Teknologi, dan Sains (Mendiktisaintek), Prof. Brian Yuliarto, Ph.D, menyatakan dukungan penuh terhadap langkah PT Timah. Ia menegaskan bahwa kementerian akan melibatkan perguruan tinggi serta lembaga riset untuk memperkuat penelitian pengolahan mineral tanah jarang di Indonesia.

“Kami akan melakukan penelitian, rencana percontohan pembangunan, dan mencoba merealisasikan secepat mungkin. Saya mengapresiasi PT Timah yang sangat mendukung dan berkolaborasi untuk hal ini,” ujarnya.

Sekretaris Perusahaan PT Timah Tbk, Rendi Kurniawan, mengatakan hilirisasi timah dan pengembangan mineral ikutan menjadi langkah strategis bagi kemandirian industri nasional serta peran Indonesia dalam rantai pasok global energi baru terbarukan.

“Timah menjadi bahan baku penting dalam teknologi ramah lingkungan, mulai dari baterai kendaraan listrik, panel surya, hingga perangkat penyimpanan energi. Melalui hilirisasi, Indonesia tidak hanya menjadi produsen timah dunia, tetapi juga pemain kunci dalam ekosistem energi berkelanjutan,” jelas Rendi.

Ia menegaskan, hilirisasi harus berjalan selaras dengan praktik pertambangan yang ramah lingkungan. Program reklamasi pascatambang serta pemberdayaan masyarakat sekitar wilayah operasional terus menjadi perhatian PT Timah.

“Momentum Hari Pertambangan mengingatkan kita bahwa pengelolaan sumber daya mineral harus memberikan manfaat sebesar-besarnya bagi masyarakat, bangsa, dan negara, sekaligus tetap menjaga kelestarian lingkungan,” tambahnya.

Dengan komitmen hilirisasi, pengembangan mineral ikutan, serta praktik pertambangan berkelanjutan, PT Timah Tbk berharap dapat memberikan kontribusi lebih besar bagi pembangunan nasional dan transisi energi masa depan.

Sumber : Humas PT Timah Tbk

banner 336x280

No More Posts Available.

No more pages to load.