Petani Desa Pergam Adukan Kerusakan Hulu DAS, Didit : DPRD Siap Kawal, Bukti Bukti Segera Dikumpulkan

oleh -595 Dilihat
Caption Foto : Ketua DPRD Babel Didit Srigusjaya saat menerima audiensi Gabungan Petani Pemakai Air (GP3A) Sungai Nyirih di ruang Pansus DPRD Babel, Kamis (2/10/2025).

Editor : Haryani, C.IJ,, C.PW

Wartapublik.com, Pangkalpinang— Ketua DPRD Kepulauan Bangka Belitung (Babel), Didit Srigusjaya, menerima audiensi Gabungan Perkumpulan Petani Pemakai Air (GP3A) Sungai Nyirih, Desa Pergam, Kabupaten Bangka Selatan, Kamis (2/10/2025). Pertemuan yang digelar di ruang Panitia Khusus DPRD Babel itu diwarnai penyampaian keluhan warga terkait kerusakan hulu Daerah Aliran Sungai (DAS) Sungai Kemis.

Hulu sungai yang menjadi sumber utama irigasi pertanian di Desa Pergam dan Desa Serdang diduga dirambah dan dialihfungsikan menjadi kebun sawit ilegal. Kondisi ini dikhawatirkan akan mengancam pasokan air untuk ribuan hektare lahan persawahan.

“Bukti-bukti kami minta untuk dikumpulkan. Kami akan berkoordinasi dengan Kapolda dan turun ke lapangan. Warga jangan terprovokasi. Masalah ini harus segera diselesaikan,” tegas Didit di hadapan petani.

Sandi, pengurus GP3A Desa Pergam, menjelaskan bahwa aktivitas pembalakan dan alih fungsi lahan di hulu Sungai Kemis sudah berlangsung cukup lama. Akibatnya, kawasan penyuplai air irigasi semakin rusak.

“Walaupun kondisi irigasi saat ini belum maksimal, sawah di Desa Pergam dan Serdang masih bisa ditanami dua kali setahun. Tapi kalau perambahan ini terus berlanjut, debit air ke sawah akan terganggu,” ujarnya.

Ia menambahkan, warga sudah berulang kali melaporkan masalah ini kepada pemerintah desa hingga DPRD Bangka Selatan. Bahkan, pekan lalu, perwakilan warga bersama DPRD Basel membawa persoalan tersebut ke Kementerian Pertanian serta Kementerian ATR/BPN di Jakarta.

Menurut Sandi, keberlanjutan pertanian di dua desa itu sangat ditentukan oleh kondisi hulu sungai. Jika aliran irigasi terganggu, maka program bantuan alat dan mesin pertanian dari pemerintah tidak akan bermanfaat optimal.

“Harapan kami jelas, aktivitas pembalakan di hulu Sungai Kemis segera dihentikan. Ini menyangkut masa depan sawah kami dan ketahanan pangan di desa,” kata Sandi.

Warga berharap pemerintah daerah bersama aparat penegak hukum segera mengambil langkah tegas. Mereka menilai, meski keluhan sudah berulang kali disampaikan, tindak lanjut dari pihak berwenang belum maksimal.

“Kami sudah berupaya melapor dan mengawal masalah ini. Tinggal bagaimana instansi terkait menindaklanjuti secara cepat,” tambahnya.

Audiensi tersebut dipimpin langsung Ketua DPRD Babel Didit Srigusjaya, serta dihadiri anggota Pansus DPRD Babel Rina Tarol, Plt Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Babel Erwin Krisnawinata, serta puluhan perwakilan petani dari Desa Pergam dan Serdang.

banner 336x280

No More Posts Available.

No more pages to load.