Proyek Revitalisasi SMPN 2 Air Hitam Diduga Tak Sesuai RAB, Masyarakat Minta Aparat Turun Tangan

oleh -483 Dilihat
Caption Foto : Kondisi bangunan hasil proyek revitalisasi di SMP Negeri 2 Air Hitam, Kecamatan Air Hitam, Lampung Barat, yang menuai sorotan masyarakat karena diduga tidak sesuai RAB dan juknis. (Foto:dok/ tim media)

Penulis : Rizlen

Wartapublik.com, Lampung Barat — Proyek revitalisasi bangunan di SMP Negeri 2 Air Hitam, Kecamatan Air Hitam, Kabupaten Lampung Barat, menuai sorotan masyarakat. Pekerjaan yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) tahun 2025 itu diduga tidak sesuai dengan Rencana Anggaran Biaya (RAB) serta petunjuk pelaksanaan dan teknis (juklak-juknis) yang telah ditetapkan.

Sekolah tersebut diketahui menerima dana revitalisasi sebesar Rp1,14 miliar dari pemerintah pusat. Dana tersebut dikelola langsung oleh pihak sekolah untuk rehabilitasi tiga ruang laboratorium IPA, satu ruang UKS, dan pembangunan fasilitas WC. Namun, hasil pelaksanaan di lapangan dinilai jauh dari harapan masyarakat.

Berdasarkan pantauan tim  media di lokasi, Kamis (9/10/2025), ditemukan sejumlah kejanggalan pada pekerjaan konstruksi. Beberapa di antaranya:

Kedalaman galian pondasi dinilai terlalu dangkal,Tiang pondasi tidak menggunakan struktur cakar ayam,Material kayu seperti kusen lama diduga digunakan kembali.

Temuan-temuan tersebut menimbulkan dugaan bahwa pelaksanaan proyek dilakukan asal-asalan demi menekan biaya dan meraup keuntungan besar.

“Dana yang digelontorkan negara tidak sedikit. Kalau kualitasnya buruk dan tidak sesuai aturan, berarti ada yang harus bertanggung jawab,” ujar salah satu warga sekitar yang enggan disebutkan namanya.

Warga juga menilai mutu bangunan yang rendah akan memperpendek usia pakai dan berpotensi menyebabkan pemborosan uang negara, karena pemerintah bisa saja kembali mengalokasikan anggaran tambahan di masa depan.

“Investasi pendidikan seharusnya dikelola profesional. Jika dikerjakan asal-asalan, yang dirugikan adalah masa depan anak-anak kita,” tegasnya.

Masyarakat pun mendesak Kejaksaan Negeri Lampung Barat, Inspektorat Daerah, serta Dinas Pendidikan untuk segera meninjau dan mengevaluasi proyek tersebut. Mereka juga meminta agar kepala sekolah selaku penanggung jawab proyek dimintai klarifikasi secara resmi.

Selain itu, warga mengingatkan agar proyek strategis nasional sesuai visi dan misi Presiden Prabowo Subianto tidak dijadikan ajang mencari keuntungan pribadi. Aparat penegak hukum (APH) diharapkan turun langsung untuk memastikan pelaksanaan proyek bebas dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN).

Ketika dikonfirmasi melalui sambungan telepon, Kepala SMPN 2 Air Hitam Hernawiyah belum memberikan keterangan resmi. Ia hanya membalas pesan singkat dengan alasan sedang menghadiri acara keluarga karena neneknya meninggal dunia.

Hingga berita ini diterbitkan, pihak sekolah dan Dinas Pendidikan Lampung Barat belum memberikan pernyataan lanjutan terkait temuan tersebut. Publik kini menunggu langkah tegas dari pihak berwenang agar proyek bernilai miliaran rupiah ini benar-benar membawa manfaat bagi peningkatan mutu pendidikan di daerah.

banner 336x280