Caption Foto: Wali Kota Pangkalpinang Prof. Saparudin memimpin rapat kerja bersama jajaran OPD bahas program prioritas penanganan banjir dan smart city di Ruang Rapat Bapperida, Rabu (12/11/2025).
Penulis : Haryani, C.IJ,, C. PW
Wartapublik.com, Pangkalpinang— Belum genap dua bulan menjabat sebagai Wali Kota Pangkalpinang, Prof. Saparudin langsung tancap gas menyiapkan sejumlah program strategis, di antaranya penanganan banjir dan pembangunan sistem smart city di kota Pangkalpinang Provinsi Kepulauan Bangka Belitung .
Hal itu disampaikannya dalam rapat kerja bersama jajaran organisasi perangkat daerah (OPD) dan tokoh masyarakat, Rabu (12/11/2025), di Ruang Rapat Bapperida Kota Pangkalpinang.

Dalam rapat tersebut, Saparudin menegaskan bahwa persoalan banjir menjadi prioritas utama yang harus segera ditangani. Ia menyoroti pertumbuhan perumahan yang pesat di Pangkalpinang namun tidak diimbangi dengan perencanaan drainase yang memadai.
“Banjir ini terjadi karena banyak pengembang membangun tanpa memperhatikan sistem drainase. Akibatnya, masyarakat yang terdampak justru menyalahkan pemerintah kota,” ujar Saparudin.
Menurutnya, pertumbuhan perumahan di Pangkalpinang meningkat signifikan sejak 2014. Karena itu, pemerintah kota kini sedang memetakan kawasan permukiman agar tidak lagi dibangun di daerah rendah yang rawan banjir.
“Kita akan tata kawasan perumahan agar sesuai peruntukannya. Tahun depan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) akan membangun Embung Eka Guna, yang menjadi sumber air sekaligus penampung limpasan air hujan untuk mengurangi risiko banjir di wilayah Bukit Merapin dan sekitarnya,” jelasnya.
Selain fokus pada infrastruktur pengendalian banjir, Wali Kota juga menggarisbawahi pentingnya perencanaan pembangunan berbasis tata ruang. Ia menyebut penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) akan disesuaikan dengan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) yang sedang direvisi.
“RPJMD ini harus sejalan dengan RTRW dan rencana jangka panjang daerah. Kawasan timur dan utara Pangkalpinang akan menjadi fokus pengembangan, di mana kawasan timur diarahkan sebagai pusat bisnis dan industri, sedangkan kawasan utara ditetapkan sebagai zona konservasi penyangga kota,” terang Saparudin.
Ia menambahkan, Pemkot juga akan membuka peluang kerja sama dengan investor serta menjalin koordinasi dengan Bappenas dan pemerintah pusat untuk mendukung pembangunan kawasan tersebut.
“Kita harus punya perencanaan yang matang agar para investor tahu potensi dan aturan yang berlaku di Pangkalpinang. Pemerintah akan memberikan pelayanan terbaik bagi investasi yang sejalan dengan visi pembangunan kota,” katanya.
Dalam kesempatan itu, Saparudin juga memaparkan konsep Smart City Pangkalpinang yang tengah disiapkan. Konsep ini mencakup penerapan teknologi digital di berbagai sektor pelayanan publik.
“Beberapa aplikasi sedang kita kembangkan, seperti smart parking, smart waste management, sistem perpajakan digital, hingga pengelolaan transportasi berbasis teknologi. Semua bertujuan untuk efisiensi layanan publik dan transparansi anggaran,” paparnya.

Ia berharap, dengan sinergi antara pemerintah, masyarakat, dan dunia usaha, Kota Pangkalpinang dapat berkembang menjadi kota modern, tangguh, dan berdaya saing dalam 5 hingga 15 tahun mendatang.
“Kita semua harus punya visi yang sama membangun kota ini. Dengan kolaborasi dan pemanfaatan teknologi, saya yakin Pangkalpinang bisa menjadi kota yang lebih maju, tertata, dan bebas banjir,” tutupnya.











