Scroll untuk baca artikel
Berita

PT Timah Tbk Keruk Muara Air Kantung, Nelayan Kini Bisa Berlayar Lebih Aman

485
×

PT Timah Tbk Keruk Muara Air Kantung, Nelayan Kini Bisa Berlayar Lebih Aman

Sebarkan artikel ini

Caption Foto :Pengerukan Alur Muara Air Kantung oleh PT Timah Tbk untuk membantu kelancaran akses kapal nelayan. 

Editor : Haryani

Wartapublik. com,Bangka — PT Timah Tbk kembali menunjukkan komitmennya terhadap masyarakat pesisir melalui program pengerukan Alur Muara Air Kantung di Lingkungan Air Kantung, Kelurahan Sungailiat, Kecamatan Sungailiat.
Langkah ini menjadi angin segar bagi ratusan nelayan yang selama bertahun-tahun terdampak pendangkalan muara.

Pendangkalan yang terjadi sejak lama membuat kapal nelayan sulit keluar masuk muara, terutama saat air surut. Banyak nelayan harus menunggu pasang, bahkan sebagian terpaksa menyewa perahu kecil untuk mengangkut hasil tangkapan.

Sudirman atau Sudi, salah satu nelayan setempat, mengatakan pendangkalan ini sudah berlangsung sejak 2011 dan sangat mempengaruhi aktivitas ekonomi warga pesisir.

“Kalau air kecil, kapal susah masuk. Pernah kapal saya sampai dua hari ditinggal di luar. Hasil tangkapan harus diangkut pakai speed, sekali jalan Rp50 ribu. Harus tambah es lagi, jadi biaya kami membengkak,” ujarnya.

Ia menyebut pengerukan yang dilakukan PT Timah Tbk sangat membantu para nelayan.

“Pengerukan ini sangat membantu kami. Terima kasih kepada PT Timah Tbk. Kami nelayan juga ikut gotong royong dengan menyewa alat berat untuk mempercepat pengerjaan,” katanya.

Sudi berharap pendangkalan muara dapat ditangani secara permanen agar nelayan tidak lagi khawatir saat ingin melaut.

“Kalau alur ini tertutup, rezeki kami juga tertutup. Ini pintu rezeki kami,” tambahnya.

Sementara itu, Kepala Lingkungan Air Kantung, Edo Meirdianno, menyebut pendangkalan dan penyempitan muara terjadi akibat faktor alam, seperti pasang surut serta gelombang tinggi yang membawa material ke area muara.

Menurut Edo, kondisi tersebut tidak hanya mengganggu aktivitas nelayan tetapi juga pekerja lain yang memanfaatkan akses muara.

“Pengguna alur muara ini banyak, bukan hanya nelayan. Ada pekerja dan masyarakat sekitar. Aktivitas ekonomi sangat terganggu, bahkan ada nelayan yang malam hari mau berlabuh tapi tidak bisa masuk,” jelasnya.

Ia mengatakan sebagian warga terpaksa beralih ke jalur lain seperti Pangkal Balam, yang tentu berdampak pada ekonomi lokal, termasuk hilangnya pendapatan parkir kapal.

Edo mengapresiasi PT Timah Tbk yang cepat merespons kebutuhan masyarakat dengan melakukan pengerukan menggunakan alat berat.

“PT Timah Tbk sudah melakukan yang terbaik untuk masyarakat. Mereka bergerak cepat merespons permintaan warga. Meskipun pengerukan menggunakan PC belum menjadi solusi utama, tetapi sangat membantu agar kapal bisa keluar masuk dengan lancar,” ujarnya.

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *