RSBT Akui Kelalaian, Keluarga Korban Sepakat Damai

oleh -505 Dilihat
Caption Foto : Pihak RSBT dan  Keluarga korban memutuskan menempuh jalan damai serta mencabut laporan polisi, Selasa (9/9/2025).

WARTAPUBLIK.COM

Pangkalpinang– Kasus meninggalnya balita berusia 11 bulan, Al Zahyan (AZ), di Rumah Sakit Bakti Timah (RSBT) Pangkalpinang memasuki babak baru. Manajemen RSBT akhirnya mengakui adanya kelalaian dalam pelayanan medis yang memicu kemarahan publik.

Pengakuan itu disampaikan dalam konferensi pers pada Selasa (9/9/2025). Direktur RSBT Pangkalpinang, dr. R. Agus Subarkah, menegaskan bahwa kesepakatan damai dengan pihak keluarga korban bukan berarti persoalan selesai, melainkan momentum penting untuk evaluasi menyeluruh.

“Kami mengakui ada kekurangan dalam pelayanan, baik ucapan maupun sikap yang kurang berkenan. Kami mohon maaf kepada keluarga pasien. Ini langkah awal bagi kami untuk berbenah. Kami pastikan kejadian serupa tidak akan terulang lagi,” ujar dr. Agus.

Meski pihak keluarga telah memilih menempuh jalan damai, proses investigasi tetap berlanjut. RSBT bekerja sama dengan Dinas Kesehatan Kota Pangkalpinang, Dinas Kesehatan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, hingga Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia (PERSI) untuk memastikan pengawasan ketat.

“Kalau memang ada oknum yang terbukti bersalah, akan ada tindakan tegas. Investigasi tetap berlanjut demi menjaga kepercayaan publik,” tambahnya.

Ayah almarhum, Ary Fianto, menyatakan keluarga menerima penjelasan RSBT dan sepakat mencabut laporan polisi yang sebelumnya telah dibuat.

“Keputusan kami sekeluarga adalah menempuh jalan damai. Laporan yang sudah masuk ke kepolisian akan kami cabut sehingga penyidikan dihentikan,” kata Ary.

Sementara itu, ibu korban, Novita Manda Sari, menyampaikan apresiasi kepada masyarakat Bangka Belitung atas simpati dan doa yang diberikan.

“Kami berterima kasih atas perhatian dan dukungan masyarakat Babel kepada keluarga kami,” ujarnya dengan mata berkaca-kaca.

Kasus AZ menjadi sorotan publik lantaran diduga dipicu kelalaian tenaga medis RSBT. Meski keluarga telah memilih berdamai, masyarakat berharap momentum ini dijadikan bahan evaluasi serius bagi manajemen rumah sakit untuk meningkatkan standar pelayanan kesehatan. (* Tim JMSI)

 

 

banner 336x280

No More Posts Available.

No more pages to load.