Caption Foto : Kondisi siring di Jalan Kampung Menjelang Baru, Mentok, yang baru selesai dibangun namun sudah mengalami kerusakan.
Wartawan ; Komar|Editor: Haryani
Wartapublik.com, Bangka Barat- Proyek pembangunan siring jalan di Kampung Menjelang Baru, RT 01 RW 01, Kelurahan Menjelang, Kecamatan Mentok, Kabupaten Bangka Barat, menuai sorotan tajam.
Pasalnya, proyek drainase yang bersumber dari APBD 2025 dengan nilai anggaran Rp141.878.000 itu diduga mengalami kegagalan konstruksi.
Pantauan di lapangan, Kamis (25/12/2025), menunjukkan kondisi fisik siring yang memprihatinkan. Terlihat retakan pada dinding saluran, lantai beton mengelupas, pasangan bata tidak rapi, kemiringan dinding tidak seragam, serta tanah dasar saluran yang masih berlumpur dan diduga tidak dipadatkan secara maksimal.
Ironisnya, kerusakan tersebut muncul tidak lama setelah proyek dinyatakan rampung.
Fakta lebih mencengangkan terungkap dari pengakuan pekerja di lokasi. Salah seorang tukang menyebutkan bahwa bagian depan siring telah roboh berulang kali selama proses pengerjaan.
“Siring bagian depan ini sudah roboh sampai lima kali. Tukang yang awalnya memborong pekerjaan ini kabur karena sudah rugi. Sekarang kami yang melanjutkan pengerjaannya,” ujar pekerja tersebut.

Pengakuan itu memperkuat dugaan bahwa proyek tidak dikerjakan dengan perhitungan teknis yang matang, terutama pada aspek pondasi, struktur bangunan, serta pemadatan tanah dasar.
Kondisi tersebut juga memunculkan pertanyaan serius terkait fungsi pengawasan dari pihak Kelurahan Menjelang. Warga menilai lemahnya pengawasan lapangan menjadi salah satu penyebab terjadinya kegagalan konstruksi berulang.
“Kalau sampai lima kali roboh, ini bukan kesalahan kecil. Ini sudah bentuk pembiaran,” tegas seorang warga setempat.
Alih-alih menjadi solusi pengendalian air, siring tersebut justru berpotensi menimbulkan persoalan baru, seperti kerusakan badan jalan dan ancaman keselamatan bagi pengguna jalan.
Masyarakat mendesak Inspektorat Kabupaten Bangka Barat, Aparat Pengawas Internal Pemerintah (APIP), serta instansi terkait untuk segera melakukan audit menyeluruh, baik dari sisi teknis pekerjaan maupun pengelolaan anggaran.Evaluasi terhadap peran Kelurahan Menjelang dalam pengawasan proyek juga dinilai mendesak.
Hingga berita ini diturunkan, pihak Kelurahan Menjelang dan pelaksana proyek, CV Sahaja Landmark, masih dalam upaya untuk dikonfirmasi.











