WARTAPUBLIK.COM, TULUNGAGUNG- Dinas Kesehatan (Dinkes) Tulungagung kembali menorehkan prestasi di kancah nasional melalui inovasi Kesehatan Ibu Hamil dan Anak Online dan Home Visite (KILAO HATI) dari Dinas Kesehatan Tulungagung.
Bhumandala Award yang diselenggarakan Badan Informasi Geospasial (BIG) Republik Indonesia. Penghargaan medali emas diterima Dinkes Tulungagung pada Acara berlangsung di Discovery Kartika Plaza Hotel, Badung, Bali, pada Senin (6/11/2023).
Perlu diketahui bahwa di tahun ini, pemerintah Republik Indonesia melalui BIG ditunjuk sebagai host country Asia Pacific Geospatial Forum (APGF) 2023 yang diselenggarakan di Bali.
Penghargaan untuk Dinkes Tulungagung ini diterima langsung Pj Bupati Tulungagung Dr Ir Heru Suseno MT didampingi Kepala Dinkes Tulungagung, dr Kasil Rokhmad MMRS. Kabupaten Tulungagung menerima penghargaan Bhumandala Kanaka (Medali Emas) untuk kategori kabupaten.
Kepala Dinkes Tulungagung dr Kasil Rokhmad MMRS melalui Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Desi Lusiana Wardani menjelaskan, inovasi KILAO HATI yang dikembangkan Dinkes Tulungagung ini diwujudkan dalam bentuk aplikasi.
Di dalamnya bisa menunjukkan data ibu hamil dengan analisis risiko sekaligus titik koordinat tempat tinggalnya.
“Aplikasi ini mempermudah monitoring dan pendampingan ibu hamil berisiko,” jelasnya.
Desi menjelaskan, aplikasi ini sangat memudahkan khususnya antar nakes. Ketika ibu hamil memeriksakan kandungannya di seluruh wilayah Tulungagung, secara otomatis akan terlihat historisnya.
“Sehingga akan memudahkan tindakan berikutnya dan bidan desa akan lebih mudah memantau, karena ada grading risiko,” ucapnya.
Ada warna merah, kuning, dan hijau. Warna merah menunjukkan ibu hamil berada di risiko tinggi, kuning sedang, dan hijau baik.
Pada ibu hamil yang berwarna merah, tentunya akan mendapatkan perhatian lebih oleh nakes, khususnya bidan desa setempat.
“Harapannya, dengan diterimanya penghargaan ini bukanlah akhir, melainkan membawa konsekuensi continuous development and improvement untuk kepentingan masyarakat sebagai peran dinas kesehatan dalam pelayanan publik,” ungkap Desi. *