Pengalaman Cece Dessy Perjuangkan Aspirasi Perempuan dan Etnis dalam Pembangunan Kota

oleh -399 Dilihat
Caption Foto : Cece Dessy menegaskan pentingnya suara perempuan dan etnis masuk dalam kebijakan pembangunan di Pangkalpinang.

WARTAPUBLIK.COM

PANGKALPINANG — Politisi muda Dessy Ayutrisna menegaskan pentingnya menjaga kerukunan antar etnis dan memperkuat kesetaraan gender di Kota Pangkalpinang. Menurutnya, dua hal itu merupakan identitas sekaligus modal sosial besar bagi Ibu Kota Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.

Dessy yang akrab disapa Cece Dessy menilai, keberagaman etnis di Pangkalpinang harus difasilitasi agar menjadi kekuatan persatuan. Sementara, peran perempuan tidak boleh dikesampingkan dalam pembangunan daerah.

Data Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Pangkalpinang mencatat, jumlah perempuan lebih banyak dibanding laki-laki, yakni 123.771 jiwa perempuan berbanding 120.970 laki-laki.
“Saya ingin suara etnis dan perempuan tidak hanya terdengar, tapi juga masuk dalam kebijakan yang berpihak pada kesejahteraan bersama,” ujar Dessy, Senin (25/8/2025).

Cece Dessy memiliki pengalaman panjang di jalur politik dan sosial. Sebagai mantan legislator, ia terbiasa memperjuangkan aspirasi masyarakat di parlemen. Selain itu, saat menjabat Ketua TP PKK Pangkalpinang (2013–2018) mendampingi suaminya, Irwansyah, ia banyak bersentuhan langsung dengan persoalan sosial masyarakat.

“Pengalaman saya di parlemen mengajarkan bahwa keberanian menyuarakan aspirasi harus dibarengi kemampuan memperjuangkannya di jalur kebijakan,” tegasnya.

Menurutnya, perempuan memiliki perspektif yang dekat dengan isu keseharian warga, seperti pendidikan, kesehatan, dan kesejahteraan keluarga. Sedangkan keberagaman etnis adalah kekuatan untuk merajut persatuan sekaligus memperkuat identitas kota.
“Saya percaya, ketika semua lapisan masyarakat merasa terwakili, kebijakan yang lahir akan lebih adil dan dirasakan manfaatnya,” kata Cece Dessy. (*)

 

 

 

banner 336x280