Caption Foto : Kapolres saat berdialog bersama komunitas wartawan yang tergabung dalam Forum Wartawan Mentok Bersatu (FWMB), Selasa (10/9/2025).
MENTOK – Kapolres Bangka Barat, AKBP Pradana Aditya Nugraha, menegaskan bahwa jajarannya berkomitmen menjaga stabilitas ekonomi masyarakat, namun tetap konsisten melakukan penegakan hukum.
Hal itu disampaikan Kapolres saat berdialog bersama komunitas wartawan yang tergabung dalam Forum Wartawan Mentok Bersatu (FWMB), Selasa (10/9/2025).
Seiiring penertiban tambang ilegal termasuk yang baru-baru ini dilakukan oleh PT Timah, Tbk, hampir di seluruh kabupaten di Bangka Belitung.
Kapolres mengatakan jajarannya tetap mengedepankan keberlangsungan ekonomi masyarakat. Salah satu wujud nyata dengan menjual beras murah namun kualitas premium kepada masyarakat yang hasilnya ternyata banyak diminati masyarakat sekitar.
“Kita tahu 70 persen masyarakat bergantung pada sektor tambang. Kalau penertiban dilakukan, pasti ada dampak terhadap ekonomi. Karena itu, yang kita pikirkan sekarang adalah bagaimana cara mencegah inflasi,” ujarnya.
Sebagai wujud kepedulian terhadap kondisi masyarakat, Polres Bangka Barat juga melakukan kegiatan sosial, salah satunya penyaluran beras murah kualitas premium. Baru-baru ini, sebanyak 7 ton beras habis terjual hanya dalam sehari. Sebelumnya, pembagian sembako murah juga pernah dilakukan.
“Ini akan terus kita galakkan. Intinya, selain penegakan hukum, kita juga ingin masyarakat tetap merasakan manfaat langsung,” kata Kapolres.
Lebih lanjut disampaikan Kapolres, pentingnya komunikasi langsung dengan masyarakat untuk mendengar keluhan dan aspirasi. Dirinya bahkan sering ngopi bersama warga di warung kopi, atau menerima masukan lewat pesan WhatsApp.
” Kami berharap rekan media untuk terus menyajikan berita yang positif, membangkitkan harapan, serta tidak terjebak pada berita provokatif maupun hoaks,” ujarnya.
Kapolres meyakini, jika situasi Bangka Barat kondusif dan tertib, maka investasi akan tumbuh, angka inflasi bisa ditekan, serta ekonomi masyarakat semakin membaik.
“Kalau wilayah ini aman dan tidak gaduh, masyarakat bisa bekerja normal, beraktivitas dengan tenang, dan investor pun semakin tertarik menanamkan modalnya di Bangka Barat,” tegasnya.
(Komar)