PANGKALPINANG –Disela Rapat Paripurna Penyampaian Rancangan Peraturan Daerah (Ranperda) Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) bersama Dewan Perwakilan Rakyat (DPRD), Gubernur Kepulauan Bangka Belitung Dr. (HC) Hidayat Arsani,SE, menyampaikan komitmennya dalam mendorong kemajuan industri kelapa dan menarik investor untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Kamis (07/08/25) di Ruang Rapat DPRD Provinsi Babel.
“Kita jangan hanya diberi kesempatan untuk membangun, tapi juga harus mampu memberdayakan. Insyaallah, kita mohon doa agar semua proses berjalan lancar. Mereka yang datang adalah orang-orang andal y ang punya aspirasi kuat untuk masa depan yang lebih baik,” ujar Gubernur .
Ia juga menyinggung potensi besar pengembangan kelapa, termasuk upaya menjadikan Bangka Belitung sebagai salah satu produsen kelapa terbesar di dunia.
“Potensinya luar biasa, bisa menjadi yang terbesar di dunia. Tapi yang pertama, kita harapkan mereka (investor) konsisten dan tidak berubah haluan. Semuanya kembali kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala yang menentukan.” imbuhnya.
Gubernur menambahkan bahwa Pelabuhan di Bangka Belitung saat ini sudah maksimal digunakan untuk mendukung arus masuk investasi.
“Kita sudah tiga kali bertemu dengan pihak investor, dan mereka menunjukkan keseriusan. Mudah-mudahan pemerintah pusat dan daerah dapat terus bersinergi.” ungkapnya saat wawancara dengan awak media.
Terkait isu UMR dan tenaga kerja, Gubernur juga menyebut adanya potensi industri kelapa skala besar yang akan menyerap banyak tenaga kerja.
“UMR kita masih di angka 3,5 juta. Kalau industri kelapa berjalan, nilai ekonominya akan besar dan bisa menggema secara global. Tapi kita juga menghadapi kendala di lapangan, seperti HTI yang belum dikerjakan dan lahan masyarakat yang belum jelas statusnya.” jelasnya.
Sementara itu, Ketua DPRD Bangka Belitung (Babel) Didit Srigusjaya mengungkapkan bahwa saat ini ada investor dari Tiongkok yang tertarik menanamkan modal hingga Rp80 miliar dalam lima tahun terakhir.
“Saya beri apresiasi besar kepada Gubernur yang baru dilantik. Meski baru 100 hari menjabat, beliau sudah berhasil mengundang investor. Ini kerja nyata, bukan sekadar retorika,” pungkas Didit.
( Hary-wartapublik)