WARTAPUBLIK.COM, Bangka Tengah – Pekerjaan Talud yang dikerjakan oleh PT. BANGKA CAKRA KARYA dengan Konsultan PT BHAWANA PRASASTA KSO PT. SRI AGUNG JAYA. senilai kurang lebih 38 miliar di Desa Pendindang Kecamatan Pangkalanbaru Kabupaten Bangka Tengah, mengalami keretakan, Senin (01/04/24).
Pantauan media ini, pekerjaan Talud yang menelan anggaran fantastis ini mengalami banyak keretakan sana-sini di badan plasteran, sehingga bisa dibilang pecah seribu. Ada apa?
Selain banyak keretakan di badan Talud, timbunan tanah puru diatasnya nampak berlobang memanjang kurang lebih 8 meter dan patut diduga timbunan tersebut kurang padat.
Proyek ini bersumber dari SBSN melalui Direktorat Sumber Daya Air (SDA) Kementerian berkedudukan di Balai Wilayah Sungai ( BWS) di jalan Kace -Muntok Bangka Belitung.
PPK 1 SDA Balai Wilayah Sungai Bangka Belitung Teguh saat dikonfirmasi terkait pekerjaan Talud yang retak seribu itu
menyampaikan bahwa terjadinya retak dikarenakan kurangnya siraman air pada plasteran tersebut.
” Ya pak, salah satu penyebab retaknya plasteran kemungkinan besar kurangnya siraman air, Nanti akan segera dibenerin,” ungkapnya, Senin ( 01/04/24) melalui sambungan seluler.
Ia juga membantah adanya dugaan kurangnya campuran semen pada pekerjaan talud yang mengalami keretakan saat ini.
“Kalau kurang semen kurasa tidak pak Hary, nanti kita akan bersurat ke kontraktor terkait hal ini, sekarang masih masa pemeliharaan, ” ujarnya.
Menurut keterangan warga sekitar yang tidak mau dipublikasikan namanya mengaku heran atas pekerjaan talud yang banyak keretakan.
“Saya lihat Abang berdua sudah dua kali lihat talud ini, saya juga heran bisa pecah seribu kayak gini jangan – jangan adukan kurang semen,” katanya.
Dia juga menambahkan, seharusnya plasteran ini segera dilakukan perbaikan biar kelihatan bagus.
Setelah Publikasikan terkait pekerjaan talud di desa Pendindang ini, redaksi terus berusaha menghubungi pihak-pihak terkait. ( Tim)