Tambang Lepas Perairan Muara Air Kantung, Ambo Nai:  Kalau Mau  Kerja Ambil Bendera Khusus Bayar 300 ribu

oleh -929 Dilihat
banner 728x90

WARTAPUBLIK.COM, Bangka/Sungailiat -Kegiatan pertambangan Timah  diduga ILEGAL dilepas pantai Muara Air Kantung Kabupaten Bangka/ Sungailiat di wilayah IUP PT.TIMAH merajalela. Awalnya tambang  tersebut sempat liar, tanpa ada koordinasi  bahkan diduga tanpa pungutan apapun oleh Oknum Aparat Penegak Hukum.

Salah satu penambang mengatakan, beberapa waktu lalu pernah  di datangi  AMBO NAI diduga bersama oknum APH untuk memasang bendera khusus yang pasang Tarif oleh AMBO NAI, Sabtu (31/08/2024).

” Cukup lumayan banyak penambang itu ada kurang lebih 30 front tersebar dilepas pantai Muara Air Kantung , ” ujar salah satu penambang yang meminta dirahasiakan namanya.

Selain itu juga, beberapa penambang saat di temui oleh awak media menerangkan dan membenarkan bahwa mereka sempat didatangi  oleh AMBO NAI dan diduga ditemani oleh oknum APH .

“Kalau mau bekerja harus memakai bendera KHUSUS yang Kami sediakan dan harus membayar uang koordinasi sebesar Rp.300.000 (Tiga Ratus Ribu Rupiah) perMinggu, untuk keamanan  dijelaskan oleh AMBO NAI,” ujar penambang menirukan ucapan AMBO NAI.

Saat  dikonfirmasi melalui sambungan HP Seluler, soal  kebenaran dan Fakta di lapangan terkait koordinasi para penambang dengan memasang bendera khusus yang harus mengambil pada dirinya baru kemudian bisa bekerja dengan Aman apakah benar seperti itu?

AMBO NAI malah menanyakan balik ke awak media. Keberadaan awak media ada dimana?

” Kalian ada Dimana ?, Saya tahu Kalian tidak suka dan tidak senang terhadap saya ” ucap AMBO NAI dengan kasar dan langsung menutup sambungan telepon.

Terhadap aktivitas Tambang yang diduga Ilegal dan mengatasnamakan koordinasi Khusus di wilayah perairan Muara Air Kantung tindakan yang diduga melawan hukum, agar pihak Polairud Polda Kepulauan Bangka Belitung segera bertindak dan memproses .

Baca lagi :  Pendangkalan Muara "Bukan Ajang Politik Kepentingan Kelompok atau Pribadi"

Sampai berita ini diturunkan awak media terus berusaha konfirmasi ke pihak Satpolairud Kabupaten Bangka Polda Kepulauan Bangka Belitung.

(Alitopan)

banner 336x280

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *