Scroll untuk baca artikel
Pemerintahan

Sidak Pasar, Wakil Wali Kota Pangkalpinang Soroti Mahal Harga Minyak Kita

476
×

Sidak Pasar, Wakil Wali Kota Pangkalpinang Soroti Mahal Harga Minyak Kita

Sebarkan artikel ini

Caption Foto : Wakil Wali Kota Pangkalpinang Dessy Ayutrisna bersama TPID melakukan sidak harga kebutuhan pokok di Pasar Pembangunan Pangkalpinang.

Editor : Haryani

Wartapublik.com, Pangkalpinang— Wakil Wali Kota Pangkalpinang, Dessy Ayutrisna, melakukan inspeksi mendadak (sidak) harga kebutuhan pokok di Pasar Pembangunan Pangkalpinang, Rabu (17/12/2025).

Sidak ini dilakukan untuk memastikan stabilitas harga dan ketersediaan bahan pokok di tengah meningkatnya kebutuhan masyarakat menjelang akhir tahun.

Pantauan tersebut, melibatkan Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID), Perum Bulog, kepolisian, serta sejumlah instansi terkait lainnya. Dari hasil pemantauan di lapangan, Dessy menyoroti harga Minyak Kita yang dijual di kisaran Rp17.000 per liter, yang dinilai masih cukup tinggi dan memberatkan masyarakat.

“Dari hasil pemantauan sementara, harga Minyak Kita menjadi mahal karena rantai distribusi dan ongkos kirim dari Belitung,” ujar Dessy di sela-sela sidak.

Ia menjelaskan, Minyak Kita dibeli dari Belitung dengan harga sekitar Rp13.000 per liter. Selanjutnya dijual ke Distributor tingkat pertama (D1) seharga Rp15.000, kemudian naik menjadi Rp16.000 di Distributor tingkat kedua (D2), sebelum akhirnya sampai ke pengecer dengan harga Rp17.000 hingga Rp18.000 per liter.

“Artinya, kendala utama ada pada biaya distribusi, khususnya ongkos kirim dari Belitung ke distributor pertama. Ini yang menyebabkan harga di tingkat konsumen menjadi lebih tinggi,” jelasnya.

Dessy menambahkan, Pemerintah Kota Pangkalpinang bersama TPID telah melakukan pembahasan terkait kemungkinan penerapan subsidi silang untuk menekan harga Minyak Kita agar lebih terjangkau bagi masyarakat. Namun, kebijakan tersebut belum dapat direalisasikan pada bulan Desember karena proses pemesanan (purchase order/PO) telah ditutup.

“Untuk Desember ini belum bisa dilakukan, tapi ke depan, khususnya tahun 2026, kita harapkan bisa lebih cepat membaca kebutuhan masyarakat dan menyiapkan langkah-langkah antisipatif,” katanya.

Ia menegaskan komitmen Pemerintah Kota Pangkalpinang untuk terus mengawal stabilitas harga dan ketersediaan bahan pokok, terutama menjelang periode kebutuhan tinggi seperti akhir tahun dan hari besar keagamaan.

Sementara itu, untuk komoditas kebutuhan pokok lainnya, Dessy menyampaikan bahwa pemantauan dan pendalaman akan terus dilakukan. Pemerintah kota juga akan berkoordinasi lebih lanjut dengan Sekretaris Daerah Pangkalpinang, Mie Go, yang sebelumnya telah lebih dulu melakukan pemantauan langsung di lapangan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *