Scroll untuk baca artikel
Berita Terkini

Sarang Ikan Masih Jadi Harapan: Warga Lubuk Andalkan Timah untuk Nafkah Harian

599
×

Sarang Ikan Masih Jadi Harapan: Warga Lubuk Andalkan Timah untuk Nafkah Harian

Sebarkan artikel ini

Caption Foto : Ilustrasi Tambang Lubuk Sarang Ikan  Bangka Tengah. 

Wartawan : Efendi | Editor Haryani

Wartapublik.com, Bangka Tengah — Aktivitas pertambangan timah di Bangka Belitung seolah tak pernah surut dibicarakan. Meski menuai sorotan, pertambangan tetap menjadi penopang ekonomi bagi sebagian masyarakat, termasuk warga di kawasan Lubuk, Kecamatan Lubuk Besar, Bangka Tengah.

Di lokasi yang kerap disebut Sarang Ikan, sebagian warga masih menggantungkan penghasilan dari kegiatan tambang. Meski kerap dilakukan penertiban, masyarakat mengaku kondisi ekonomi yang sulit membuat mereka tidak memiliki banyak pilihan.

Salah satu penambang mengungkapkan bahwa hingga kini Sarang Ikan masih menjadi lokasi yang diandalkan untuk mencari nafkah.

“Syukurlah kami bisa menambang lagi. Kami berharap aman dan tidak ada razia dari aparat penegak hukum,” ujarnya, Sabtu (6/12/25).

Ia menambahkan, menambang bukan pekerjaan yang menjanjikan stabilitas, tetapi menjadi satu-satunya cara untuk mencukupi kebutuhan keluarga.

“Kerja di tambang itu tidak selamanya ada hasil. Tapi inilah cara kami bertahan hidup,” katanya.

Sementara itu, AT, warga Lubuk lainnya, membenarkan bahwa aktivitas tambang di kawasan tersebut sudah berlangsung cukup lama dan pernah di Razia. Selain aktivitas penambang, warga juga memiliki kegiatan ekonomi lain yang berkaitan dengan timah.

“Di sini selain menambang, ada juga warga yang membeli biji timah. Orang sini menyebutnya nyotong. Mereka beli timah pakai lampu, timbangan, dan karung. Kegiatannya dilakukan di depan rumah,” jelasnya.

Menurutnya, kegiatan “nyotong” masih berkembang pesat dan melibatkan banyak warga.

“Pembeli nyotong ada sekitar 30 orang. Warga sini kompak dan saling bantu. Intinya jangan diganggu, mereka hanya mencari nafkah dan selalu utamakan kekeluargaan. Jual beli timah ini sudah jadi penopang kehidupan sehari-hari,” ungkap AT.

Masyarakat berharap pemerintah dapat memahami kondisi ekonomi mereka sembari mencari solusi jangka panjang agar warga memiliki pilihan pekerjaan lain yang lebih aman dan berkelanjutan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *